LUKA YANG TERULANG

Lima tahun silam, sekitar tahun 2014 ketika aku masih aktif di salah satu organisasi. Ketika kesibukanku  harus terbagi antara kuliah dan mengurus organisasi.

Sempat beberapa kali muncul rasa sakit di sekitar dada. Beberapa kali pula aku abaikan. Hingga ketika rasa sakit itu tak dapat ditahan lagi, aku coba untuk mengunjungi medical center untuk menanyakan kondisiku.

Tidak ada yang salah, bahkan petugas yang merawatku sempat bingung. Alhasil keluar dari sana ada beberapa tablet obat yang aku bawa, salah satunya salbutamol, salah satu obat untuk meringankan penyempitan bronkus.

Dua hari setelah semua obat ku habiskan rasa sakit itu muncul
lagi. Bersamaan dengan beberapa masalah internal dikeorganisasian. Aku jadi ingat pesan petugas yang merawatku ketika itu. Hindari banyak pikiran, kecapean dan udara dingin. Hampir semua tidak bisa dipatuhi.

Kesibukan ku membagi waktu kuliah dan keorganisasian memaksaku untuk memikirkannya, belum lagi masalah internal yang belum kunjung usai. Hingga titik puncaknya ketika Ketua umum dan salah satu ketua bidang harus keluar dari tata organisasi. Posisiku sebagai sekretaris umum harus bisa menstabilkan keadaan ketika itu.

Selama menstabilkan keadaan, jadwal rutin untuk check up ke medical tidak bisa diabaikan, terhitung ada sekitar tiga sampai empat kali kunjungan selama tiga bulan terakhir.

Lambat laun seiring aku kurangi kegiatan dikeorganisasian rasa sakit itu mulai berkurang hingga aku tidak perlu mengunjungi medical hingga kelulusanku tiba.

Kini tiga tahun berselang, di akhir tahun ketiga ini rasa sakit itu datang lagi, rasa yang sama seperti dulu ketika aku masih aktif di organisasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Hartatory Exposition Text "Lettering Should Become Illegal"

BIOGRAFI HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY

PENGARUH HORMON TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN SAWI